Giethoorn, Desa Terapung di Belanda

Bookmark and Share
Giethoorn, Desa Terapung di Belanda - Banyak sekali desa yang memiliki keunikan dan keragaman budaya tersendiri. Tidak hanya di Indonesia, di luar negeri pun juga ditemukan desa yang unik. Salah satu desa terunik tersebut adalah Giethoorn.

Giethoorn adalah desa wisata di Belanda,yang dijuluki “Venesia dari Utara“. Dijuluki seperti itu karena tidak ada kendaraan darat bermotor yang bisa lalu lalang di sana, dan transportasi hanya bisa dilakukan di atas air, di kanal yang bercabang banyak menjadi aliran sungai – sungai kecil.

Photobucket

Air yang mengelilingi dan menggenangi desa itu berawal dari datangnya banjir besar St Elizabeth pada tahun 1170 , dan desa itu sendiri didirikan dan dikembangkan kembali pada 1230 ketika buronan Mediterania datang untuk menetap di sini. Para buronan menemukan banyak tanduk kambing liar yang mungkin telah tewas karena banjir, dan dari situlah nama desa itu berasal. Awalnya desa ini disebut ‘Geytenhorn’ yang berarti ‘tanduk kambing‘, akhirnya menjadi Giethoorn setelah bertahun-tahun.

Photobucket

Banyak rumah-rumah dibangun di atas pulau-pulau kecil, dicapai melalui sebuah jembatan tinggi. Penduduk desa menggunakan perahu kecil dengan suara motor yang pelan yang dikenal sebagai kapal berbisik, dan jembatan kayu yang digunakan untuk menghubungkan satu pulau dengan yang lain.

Giethoorn menjadi terkenal, terutama setelah tahun 1958, ketika komedian asal Belanda Bert Haanstra membuat komedi terkenal “Fanfare” di sana.



Photobucket


Photobucket


Photobucket


Photobucket


Photobucket


Photobucket


{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar